Selasa, 28 Juni 2011

Jangan Anggap Remeh Gejala Tipus

Pengenalan gejala demam tifoid atau yang dikenal sebagai penyakit tifus sangat penting guna mencegah timbulnya infeksi yang lebih parah. Jika terlambat ditangani, demam tifoid bisa berakibat fatal.

Ahli penyakit dalam, penyakit tropik, dan infeksi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof Djoko Widodo, menuturkan, tifus kerap kali diawali dengan gejala yang ringan. Keluarga penderita biasanya kesulitan mengenali gejala itu sejak awal.

”Pada penyakit tifus, demam naik perlahan. Pada minggu pertama, demam naik turun. Baru pada minggu kedua demamnya tinggi, hingga menjadi parah,” katanya dalam simposium bertema ”Penanganan Demam Tifoid pada Praktik Sehari-hari”, Sabtu (25/6/2011) pecan lalu di Jakarta.

Gejala tifus biasanya berupa nyeri di ulu hati, lambung, dan otot. Selain itu, penderita mengalami diare, sakit kepala, mual, hingga muntah-muntah.

Kondisi akut ini tidak akan terjadi jika penanganan dilakukan lebih awal. Karena itu, begitu gejala awal muncul, masyarakat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Menurut Djoko, tifus umumnya menyerang penduduk pada usia produktif. Pada usia itu, seseorang lebih banyak mengonsumsi makanan di luar rumah sehingga kebersihannya tidak terjamin. Kuman Salmonella typhi, penyebab tifus bisa masuk ke dalam tubuh lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Kuman akan masuk ke usus dan berkembang biak.

Sumber : tribunnews.com, Jakarta

Rabu, 22 Juni 2011

3 Fungsi Utama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana, terarah dan terpadu. Pusat Kesehatan Masyarakat (PusKesMas) adalah sarana unit fungsional kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakkan pogram promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular (P2M).
Menurut rangkuman dari berbagai sumber informasi, ada 3 (tiga) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut :
1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
• Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,
• Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat:
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat :
• Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat
• Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
• Ikut Menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan
• Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
• Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
• Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (kontinyu) mencakup :
• Pelayanan kesehatan perorangan
• Pelayanan kesehatan masyarakat.
Melihat fungsi puskesmas yang sangat strategis sebagai penggerak pembangunan kesehatan terdepan di tengah masyarakat, maka diperlukan kebijakan umum seperti dukungan dana, anggaran, sarana dan tenaga yang berkompeten, dari para penentu kebijakan berwenang yang dapat memberdayakan pelayanan puskesmas secara maksimal.

Oleh : Putu Sudayasa
Dikutip dari : www.puskel.com